Jumat, 08 Mei 2009

Cara Penulisan Laporan

1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan dan teknologi kini semakin berkembang, tingkat mobilitas dan cara berpikir manusia pun kini semakin meningkat pula. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk dapat melakukan berbagai aktivitas dalam durasi waktu yang begitu singkat.
Jika kita mengamati dalam kehidupan sehari-hari, sampai saat ini masyarakat masih bergantung pada alat seperti remote control untuk mengendalikan pintu garasi dari jarak jauh. Akan tetapi, pengontrolan tersebut hanya dapat dilakukan pada jarak tertentu sehingga apabila jarak antara alat yang dikontrol dan pengontrolnya itu melewati batas toleransi, maka peralatan tersebut tidak dapat berfungsi sesuai dengan keinginan.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, diperlukan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mengontrol baik itu membuka ataupun menutup pintu garasi yang dalam penggunaannya tidak bergantung pada jarak, sistem yang dimaksud ialah dengan mengoptimalkan SMS pada ponsel.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan dari judul diidentifikasilah kemungkinan-kemungkinan masalah yang muncul dari judul, yaitu:
1. pengontrolan pintu dari jarak jauh melalui SMS dengan menggunakan mikrokontroller ATmega8535;
2. efektivitas pengontrolan pintu garasi;
3. kemudahan dari kegunaan alat yang digunakan.

1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya ruang lingkup masalah yang akan dibahas, dibatasi menjadi dua buah masalah berikut ini.
1. Batasan masalah dalam proyek akhir ini adalah pengontrolan pintu otomatis menggunakan ATmega8535, terutama pada pembuatan software SMS untuk melakukan perintah pada beban, dan
2. Efektivitas pengontrolan pada pintu garasi.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, dirumuskanlah sebuah masalah yang akan dibahas dibawah ini.
1. “Bagaimanakah cara kerja alat mikrokontroller ATmega8535 jika dipadukan dengan SMS untuk mengontrol sebuah pintu?”
2. “Bagaimanakah efektivitas dari alat pengontrolan tersebut?”

1.5 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.5.1 Tujuan penulisan
Ada dua tujuan yang diharapkan dari penulisan laporan ini.
1. Mikrokontroller ATmega8535 ini dapat dipadukan dengan ponsel untuk mengontrol pintu secara otomatis dari jarak jauh, dan
2. Pengontrolan pintu garasi dari jarak jauh dapat menghemat tenaga sehingga alat ini dapat menjadi lebih praktis atau efektiv untuk digunakan.

1.5.2 Manfaat Penulisan
Ada dua manfaat yang diharapkan dari penulisan laporan ini.
1. Dapat dimanfaatkan untuk mengontrol seperti membuka atau menutup pintu garasi dari jarak jauh menggunakan SMS;
2. Dapat dimanfaatkan sebagai pengganti dari penggunaan remot control yang jarak atau batas penggunaannya sangat terbatas.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SMS (Short Message Service)
2.1.1 Elemen - elemen SMS
1. Short Messaging Entities
Short messaging entity (SME) adalah suatu piranti yang dapat menerima atau mengirim pesan pendek. SME dapat berada dalam jaringan FIXED, sebuah piranti bergerak, atau pusat layanan (service center) lainnya seperti: VMS, Web, E-Mail, dan lain-lain.
1) VMS, VMS bertanggung jawab untuk menerima, menyimpan, dan memainkan pesan suara yang dimaksudkan untuk pelanggan yang sibuk atau tidak dapat melakukan panggilan suara (voice call). Ia juga bertanggung jawab mengirimkan notifikasi surat suara (voice-mail) untuk para pelanggan kepada SMSC,
2) Web, pertumbuhan Internet juga telah mempengaruhi dunia SMS. Oleh karenanya sudah merupakan keharusan untuk mendukung interkoneksi ke World Wide Web guna mengirim pesan dan notifikasi,
3) E-Mail. Aplikasi SMS yang paling diminati adalah kemampuan untuk mengirimkan notifikasi e-mail dan mendukung e-mail dua arah, menggunakan terminal yang SMS-compliant. SMSC harus mendukung interkoneksi ke server e-mail yang bertindak seperti mekanisme masukan atau keluaran pesan,
4) Lain-lain. Ada beberapa mekanisme lain untuk mengirimkan pesan singkat ke SMSC seperti jaringan penyeranta, perangkat lunak khusus untuk penulisan pesan berbasis PC dan operator.

2. Short Message Service Centre
Short message service centre (SMSC) adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang bertanggung jawab memperkuat, menyimpan dan meneruskan pesan pendek antara SMS dan piranti bergerak.

3. SMS-Gateway dan SMS-Interworking Mobile Switching Center
SMS gateway Mobile Switching Center (SMS-GMSC) adalah sebuah aplikasi MSC yang mampu menerima pesan singkat dari SMSC, menginterogasi home location register (HLR) untuk informasi routing, dan mengirimkan pesan pendek tersebut ke MSC dan piranti bergerak yang dituju.

4. Visitor Location Register
Visitor Location Register (VLR) adalah basis data yang berisi informasi temporal mengenai pelanggan yang berasal dari suatu HLR yang roaming ke HLR lainnya. Informasi mengenai pelanggan yang ingin dituju.

5. Mobile Switching Center
Mobile Switching Center (MSC) melakukan fungsi sebagai saklar dan mengendalikan panggilan ked an dari sitem telepon dan data yang lain. MSC akan mengirimkan pesan pendek ke pelanggan tertentu melalui base station yang sesuai.

6. Visitor Locatiom Register
Visitor Locatiom Register (VLR) adalah basis data yang berisi informasi temporal mengenai pelanggan yang beasal dari suatu HLR yang roaming ke HLR lainnya. Informasi ini dibutuhkan oleh MSC untuk melayani pelanggan.

7. Base Station Sistem
Semua fungsi yang terkait dengan transmisi sinyal radio elektromagnetis antara MSC dan piranti bergerak dilakukan di base station sistem. Base station system ini terdiri dari Base Station Controllers (BTSs).

2.1.2 Mekanisme store dan forward pada SMS
SMS adalah data tipe asynchronous message yang pengiriman datanya dilakukan dengan mekanisme protocol store and forward. Hal ini berarti bahwa pengirim dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status berhubungan satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan. Pengiriman pesan secara store and forward berarti pengirim pesan SMS menuliskan pesan dan nomor telepon tujuan dan kemudian mengirimkannya (store) ke server SMS (SMS-Center) yang kemudian bertanggung jawab untuk mengirim pesan tersebut (forward) ke nomor telepon tujuan. Keuntungan dari mekanisme ini adalah penerima tidak perlu dalam status online ketika ada pengirim yang bermaksud mengirimkan pesan kepadanya, karena pesan akan dikirim oleh pengirim ke SMSC yang kemudian dapat menunggu untuk meneruskan pesan tersebut ke penerima ketika ia siap dan dalam status online di lain waktu. Ketika pesan SMS telah terkirim dan diterima oleh SMSC, pengirim akan menerima pesan singkat (konfirmasi) bahwa pesan telah terkirim. Hal inilah yang menjadi kelebihan SMS dan populer sebagai layanan praktis dari system telekomunikasi bergerak.

2.1.3 Cara kerja SMS
Sekali pesan dikirim, pesan tersebut akan diterima dahulu oleh SMSC yang kemudian disampaikan pada nomer tujuan. Untuk melakukan ini SMSC mengirimkan sebuah SMS request ke HLR melalui Signal Transfer Point (STP) untuk menemukan pelanggan tujuan. Saat HLR menerima pesan tersebut maka HLR akan merespon ke SMSC dengan status pelanggan berupa:
1. Inactive atau Active
2. Letak pelangan yang dimaksud (pelanggan tujuan).
Jika tidak aktif maka SMSC akan meng-hold pesan tersebut sampai pada periode tertentu. Saat pelanggan menyalakan handset maka akan terjadi update location pada HLR dan HLR akan mengirim status terhadap pesan yang belum terkirim. SMSC mentransfer pesan dalam format point to point. Jika aktif akan segera terkirim. SMSC menerima verifikasi jika pesan tersebut sudah diterima oleh nomer yang dituju dan mengkategorikan pesan tersebut sebagai sebuah ”pesan terkirim” dan
tidak akan melakukan percobaan pengiriman pesan lagi.
Prinsip dasarnya adalah bahwa hanya ada satu Short Massage Service Center yang menerjemahkan pesan untuk dikirimkan pada sebuah jaringan GSM. SMS dapat dikirimkan dan diterima bersamaan dengan voice, data dan fax menggunakan channel yang berbeda dengan SMS. Oleh karena itu pengguna SMS jarang atau tidak pernah mendapatkan signal sibuk pada saat jaringan voice sedang sibuk, kecuali memang SMS Center tersebut memang sibuk. Berbeda kondisinya apabila jaringan sedang sibuk.

2.1.4 AT Command
Dibalik tampilan menu message pada ponsel sebenarnya adalah AT Command yang bertugas mengirim atau menerima data ke atau dari SMS-Center. AT Command tiap-tiap SMS device bisa berbeda-beda, tetapi pada dasarnya sama. Beberapa AT Command yang penting untuk SMS yaitu :
• AT+CMGS : untuk mengirim SMS
• AT+CMGL : untuk memeriksa SMS
• AT+CMGD : untuk menghapus SMS
AT Command untuk SMS, biasanya diikuti oleh data I/O yang diwakili oleh unit-unit PDU.

2.1.5 PDU sebagai bahasa SMS dan bagian – bagiannya
Data yang mengalir ke atau dari SMS-Center harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri atas beberapa Header.
Header untuk kirim SMS ke SMS-Center berbeda dengan SMS yang diterima dari SMS-Center. Maksud dari bilangan heksadesimal adalah bilangan yang terdiri
atas 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. PDU untuk mengirim SMS terdiri atas delapan header, sebagai berikut :
1. nomor SMS-Center
Header pertama ini terbagi atas tiga subheader, yaitu :
• Jumlah pasangan heksadesimal SMS-Center dalam bilangan heksa.
• National/International Code
a. Untuk National, kode subheader-nya yaitu 81
b. Untuk International, kode subheader-nya yaitu 91
• No SMS-Centernya sendiri, dalam pasangan heksa dibalik-balik. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya.
2. tipe SMS
Untuk SEND tipe SMS = 1. Jadi bilangan heksanya adalah 01
3. nomor Referensi SMS
Nomor referensi ini dibiarkan dulu 0, jadi bilangan heksanya adalah 00. Nanti akan diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh ponsel/alat SMS-gateway.
4. nomor Ponsel Penerima
Sama seperti cara menulis PDU Header untuk SMS - Center, header ini juga terbagi atas tiga bagian, sebagai berikut :
• Jumlah bilangan desimal nomor ponsel yang dituju dalam bilangan heksa.
• National/International Code.
• Untuk Nasional, kode subheader-nya 81
• Untuk Internasional, kode subheader-nya 91
• Nomor ponsel yang dituju, dalam pasangan heksa dibalik-balik. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut dipasangkan dengan huruf F didepannya.
Contoh :
Untuk nomor ponsel yang dituju = 628129573337 dapat ditulis dengan cara sebagai berikut :
Cara : 628129573337 diubah menjadi :
1. 0C : ada 12 angka
2. 91
3. 26-18-92-75-33-73 Digabung menjadi : 0C91261892753373
5. Bentuk SMS, antara lain :
• 00 : dikirim sebagai SMS
• 01 : dikirim sebagai telex
• 02 : dikirim sebagai fax
Dalam hal ini, untuk mengirim dalam bentuk SMS tentu saja dipakai 00.
6. skema Encoding Data I/O Ada dua skema, yaitu :
1. Skema 7 bit : ditandai dengan angka 00
2. Skema 8 bit : ditandai dengan angka lebih besar dari 0 Kebanyakan ponsel/SMS Gateway yang ada dipasaran sekarang menggunakan skema 7 bit sehingga digunakan 00. 7. Jangka Waktu Sebelum SMS Expired Agar SMS pasti terkirim sampai ke ponsel penerima, sebaiknya tidak diberi batasan waktu validnya. 8. isi SMS Header ini terdiri atas dua subheader, yaitu :
• Panjang isi (jumlah huruf dari isi) Misalnya untuk kata “hello” : ada 5 huruf : 05
• Isi berupa pasangan bilangan heksa Untuk ponsel/SMS Gateway berskema encoding 7 bit, jika mengetikan suatu huruf dari keypad-nya, berarti kita telah membuat 7 angka I/O berturutan. Ada dua langkah untuk mengkonversikan isi SMS, yaitu :
• Langkah pertama: mengubahnya menjadi kode 7 bit.
• Langkah kedua: mengubah kode 7 bit menjadi 8 bit yang diwakili oleh pasangan heksa.
Contoh : untuk kata “hello”
Langkah pertama :
Bit 7…………….0
h 1 1 0 1 0 0 0
e 1 1 0 0 1 0 1
l 1 1 0 1 1 0 0
l 1 1 0 1 1 0 0
o 1 1 0 1 1 1 1
Oleh karena total 7 bit x 5 huruf = 35 bit, sedangkan yang kita perlukan adalah 8 bit x 5 huruf = 40 bit, maka diperlukan 5 bit dummy yang diisi dengan bilangan 0. Setiap 8 bit mewakili suatu pasangan heksa. Tiap 4 bit mewakili satu angka heksa, tentu saja karena secara logika 24 = 16. Dengan demikian kata “hello” hasil konversinya menjadi E8329BFD06.

2.1.6 Menggabungkan kedelapan header
Secara lengkap PDU untuk kirim SMS adalah sebagai berikut. Untuk mengirimkan kata hello ke ponsel nomor 628129573337 lewat SMS-Center Exelcom, tanpa membatasi jangka waktu valid, maka header PDU lengkapnya :
07912618485400F901000C91261892753373000005E8329BFD06
2.2 Bahasa C
Akar bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards pada tahun 1967. Bahasa C adalah bahasa standart, artinya suatu program yang ditulis dengan versi bahasa C tertentu akan dapat dikompilasi dengan versi bahasa C yang lain dengan sedikit modifikasi. Beberapa alasan mengapa bahasa C banyak digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Bahasa C tersedia hampir di semua jenis komputer.
2. Kode bahasa C sifatnya portabel.
3. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata – kata kunci.
4. Proses executable program bahasa C lebih cepat.
5. Dukungan Pustaka yang banyak.
6. C adalah bahasa yang terstruktur.
7. Selain bahasa tingkat tinggi, C juga dianggap sebagai bahasa tingkat Menengah.
8. Bahasa C adalah kompiler.

2.2.1 Proses kompilasi dan linking program C
Agar suatu program dalam bahasa pemrograman dapat dimengerti oleh komputer, program haruslah diterjemahkan dahulu ke dalam kode mesin. Adapun penerjemah yang digunakan bias berupa interpreter atau kompiler. Interpreter adalah suatu jenis penerjemah yang menerjemahkan baris per baris instruksi untuk setiap saat.
2.2.2 Struktur penulisan program C
Setiap unsur informasi yang disimpan dalam memori komputer akan dikodekan dengan beberapa kombinasi unik dari nol dan satu, sehingga dibutuhkan sebuah bahasa pemrograman untuk menjalankannya. Bahasa pemrograman yang dikemukakan menurut setiawan (2006: 5) seperti berikut.

Ada banyak pilihan bahasa pemrograman yang dapat digunakan. Namun demikian bahasa pemrograman terbaik yang benar-benar akan membuat Anda mengerti tentang mikrokontroller adalah bahasa assembly karena bahasa ini menurut Anda untuk membuat instruksi secara teliti. Meskipun rumit, namun bila Anda menggunakan teknik yang benar, hal yang rumit itu akan menjadi sederhana. Banyak buku yang menyarankan untuk menguasai dahulu bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Basic, Pascal, C, dan yang lain sebelum menggunakan bahasa assembly sehingga pengetahuan tentang bahasa tingkat tinggi akan sangat membantu, namun hal itu tidak mutlak diperlukan.

Untuk dapat memahami bagaimana suatu program ditulis, maka struktur dari program harus dimengerti terlebih dahulu. Tiap bahasa Komputer mempunyai struktur program yang berbeda. Struktur dari program memberikan gambaran secara luas, bagaimana bentuk dari program secara umum.
Struktur dari program C dapat dilihat sebagai kumpulan dari sebuah atau lebih fungsi – fungsi. Fungsi pertama yang harus ada di program C sudah ditentukan namanya, yaitu bernama main. Suatu fungsi di program C dibuka dengan kurung kurawal ({) dan ditutup dengan kurung kurawal tertutup (}). Diantara kurung kurawal dapat dituliskan statemen – statemen program C.

2.3 Komunikasi serial RS232
Komunikasi data serial sangat berbeda dengan format pemindahan data pararel. Disini, pengiriman bit-bit tidak dilakukan sekaligus melalui saluran pararel, tetapi setiap bit dikirimkan satu persatu melalui saluran tunggal (perhatikan Gambar 2.11). Dalam pengiriman data secara serial harus ada sinkronisasi atau penyesuaian antara pengirim dan penerima agar data yang dikirimkan dapat diterima dengan tepat dan benar oleh penerima. Salah satu mode transmisi dalam komunikasi serial adalah mode asynchronous. Transmisi serial mode ini digunakan apabila pengiriman data dilakukan satu karakter tiap pengiriman. Antara satu karakter dengan yang lainnya tidak ada waktu antara yang tetap.
Karakter dapat dikirimkan sekaligus ataupun beberapa karakter kemudian berhenti untuk waktu yang tidak tentu, kemudian dikirimkan sisanya. Dengan demikian bit-bit data ini dikirimkan dengan periode yang acak sehingga pada sisi penerima data akan diterima kapan saja. Adapun sinkronisasi yang terjadi pada mode transmisi ini adalah dengan memberikan bit-bit penanda awal dari data dan penanda akhir dari data pada sisi pengirim maupun dari sisi penerima.
Format data komunikasi serial terdiri dari parameter – parameter yang dipakai untuk menentukan bentuk data serial yang dikomunikasikan, dimana elemen-elemennya terdiri dari :
1.Kecepatan mobilisasi data per bit (baud rate),
2.Jumlah bit data per karakter (data length),
3.Parity yang digunakan, dan
4.Jumlah stop bit dan start bit.

2.4 Mikrokontroler-ATmega8535
Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan
memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa
jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam satu
kemasan. Penggunaan mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat luas dan
populer.
Dalam uraiannya tentang konsep mikrokontroller (Setiawan, 2006: 5) mengatakan bahwa “Setiap tipe mikrokontroller memiliki arsitektur yang berbeda, tergantung perancangannya. Meskipun demikian pada dasarnya setiap arsitektur memiliki keseragaman pada pokok-pokok cara kerjanya.”
Ada beberapa vendor yang membuat mikrokontroler diantaranya Intel,
Microchip, Winbond, Atmel, Philips, Xemics dan lain - lain. Dari beberapa
vendor tersebut, yang paling populer digunakan adalah mikrokontroler buatan
Atmel.
Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc prosesor) memiliki arsitektur
RISC 8 bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan
sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan
instruksi MCS 51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena
kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR
berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan seri MCS 51
berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Secara umum, AVR
dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx,
keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing –
masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan
instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. Oleh karena itu,
dipergunakan salah satu AVR produk Atmel, yaitu ATMega8535. Selain mudah
didapatkan dan lebih murah ATMega8535 juga memiliki fasilitas yang lengkap.
Untuk tipe AVR ada 3 jenis yaitu ATtiny, AVR klasik, AT Mega.
Perbedaannya hanya pada fasilitas dan I/O yang tersedia serta fasilitas lain seperti
ADC,EEPROM dan lain sebagainya. Salah satu contohnya adalah AT Mega 8535.
Memiliki teknologi RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz membuat
ATMega8535 lebih cepat bila dibandingkan dengan varian MCS 51.
Dengan fasilitas yang lengkap tersebut menjadikan ATMega8535 sebagai
mikrokontroler yang powerfull.
ATMega8535 memiliki bagian sebagai berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5. Watchdog Timer dengan osilator internal.
6. SRAM sebesar 512 byte.
7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
8. Unit interupsi internal dan eksternal.
9. Port antarmuka SPI.
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
11. Antarmuka komparator analog.
12. Port USART untuk komunikasi serial.

2.4.1 Fitur ATMega8535
Kapabilitas detail dari ATMega8535 adalah sebagai berikut:
1. System mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 Mhz.
2. Kapabilitas memory flash 8KB,SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.
3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.

2.4.2 Konfigurasi pin ATMega8535
dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATMega8535 sebagai berikut:
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2. GND merupakan pin ground.
3. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
4. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.
5. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
TWI, komparator analog dan Timer Oscillator.
6. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
komparator analog, interupsieksternal, dan komunikasi serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock ekstenal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Proses Kerja Sistem
Pada Proyek akhir akan dirancang dan dibuat suatu alat (Modul Mikrokontroller) untuk mengontrol pintu garasi secara otomatis menggunakan ATmega8535 dengan Short Message Service (SMS). Dalam hal ini pesan yang dikirim menggunakan opened atau closed.
Jika kita mengirimkan pesan opened, maka di dalam mikrokontroller akan diproses, sehingga kata tersebut dapat dikenali sebagai perintah untuk membuka pintu garasi. Sebaliknya jika kita mengirimkan pesan tutup maka di dalam mikrokontroller akan diproses, sehingga kata tersebut dapat dikenali sebagai perintah untuk menutup pintu garasi. Tetapi jika pesan yang dikirim selain kata opened atau closed maka kata
tersebut akan dihapus, karena tidak sesuai dengan perintah yang ditentukan.

3.2 Perencanaan dan Pembuatan Perangkat Keras
3.2.1 Perencanaan dan pembuatan pengubah level tegangan
Untuk pembuatan proyek akhir ini digunakan IC MAX232 sebagai pengubah level tegangan. IC MAX232 mempunyai 2 receivers yang berfungsi sebagai pengubah level tegangan dari level RS232 ke level Transistor Transistor Logic (TTL) dan mempunyai 2 drivers yang berfungsi mengubah level tegangan dari level TTL ke level RS232. Pasangan driver/receiver ini digunakan untuk TX dan RX, sedangkan pasangan yang lainnya digunakan untuk CTS dan RTS.
Dalam pembuatan rangkaian, IC MAX232 memerlukan beberapa kapasitor. Kami menggunakan kapasitor sebesar 0.1 µF dengan tegangan 16 Volt pada beberapa kaki pin. IC ini memerlukan input +5 Volt.

3.2.2 Interface handphone ke mikrokontroller
Koneksi dengan HandPhone Siemens pada dasarnya digunakan untuk dapat berkomunikasi dengan HandPhone, sehingga diperlukan sebuah level konverter. Konektor Handphone Siemens S25, S35, M35i, C35 dapat dilihat pada gambar 3.2. Tidak semua pin out terhubung ke mikrokontroller, tetapi hanya pin nomor 1(ground), 5(Tx/data out) dan 6 (Rx/data in).
Pin out Konektor C35, M35i, S35
PIN NAMA FUNGSI IN/OUT
1
GND
Ground
2
SELF
SERVICE
Recognition/control
battery charger
In/Out
3
LOAD
Charging Voltage
In
4
BATTERY
Battery
Out
5
DATA OUT
Data sent
Out
6
DATA IN
Data received
In
7
Z_CLK
Recognition/control
accessories
8
Z_DATA
Recognition/control
accessories
9
MICG
Ground for microphone
In
10
MIC
Microphone input
11
AUD
Loudspeaker
Out
12
AUDG
Ground for eksternal speaker

3.3 Perencanaan dan Pembuatan Perangkat Lunak
Perangkat Lunak diperlukan sebagai protokol antara HandPhone dengan mikrokontroller. Mikrokontroller dalam proses pengenalan SMS dari dan ke HandPhone menggunakan protokol PDU (Protocol Data Unit). Artinya mikrokontroller harus mengikuti protokol PDU pada device seluler yang digunakan, dalam hal ini Siemens M35i. Sistem komunikasi antara Mobilephone dengan mikrokontroller terjadi dua arah yaitu receive dan transmit (deliver dan submit). Pengiriman pesan atau SMS Submit dari HandPhone server ke HandPhone user menggunakan jalur serial (serial port) dari mikrokontroller. Mikrokontroller menyesuaikan baud rate Mobilephone, yaitu 19200 bps (bit per second).

3.3.1 Program utama
Main program atau program utama menunjukkan proses mikrokontroller secara global. Alur programnya dapat dilihat pada gambar 3.4. Pertama-tama setelah start program kemudian diinisialisasi program serial mikrokontroller. Kemudian dilakukan proses kontroling, yaitu cek ke HandPhone server apakah ada SMS baru yang masuk atau tidak, jika ya maka mikrokontroler akan menerjemahkan format PDU dari SMS tersebut untuk mengontrol pintu garasi.

3.3.2 Kontrolling
Proses kontroling mikrokontroller merupakan proses dimana mikrokontroller akan scanning ke HandPhone server apakah ada SMS baru yang masuk atau tidak dari operator. Jika terdapat SMS baru maka informasi ini akan diolah oleh mikrokontroller untuk dikenali sebagaipenerus perintah untuk mengontrol pintu garasi (opened dan closed).
Tetapi disini SMS yang bisa dikontrol hanyalah SMS yang berasal dari nomor operator tertentu dan isi dari perintah kontrol juga telah ditentukan dan sudah diset didalam program mikrokontroler. Jadi apabila ada SMS baru yang bukan berasal dari nomor operator yang diseting sebelumnya maka nomor dan isi SMS akan langsung dihapus. Begitu juga jika isi bukan perintah kontrol yang sudah diset, maka akan diabaikan meskipun berasal dari nomor operator yang sudah diseting sebelumnya.
Didalam proses kontrolling mikrokontroller melakukan cek/scanning ke HandPhone server menggunakan perintah AT-Command AT+CMGL=0. Proses kontroling ditandai dengan dimulainya pengiriman perintah AT-Command AT+CMGL=0. Ini merupakan perintah pembacaan pesan (Command Message List) yang baru datang yang belum pernah dibaca. Mobilephone kemudian mengirimkan jawaban dan dicek oleh mikrokontroller apakah jawabannya OK atau tidak. Apabila jawabannya OK, berarti tidak ada SMS baru yang datang. Jika jawaban yang muncul selain OK maka akan muncul jawaban +CMGL: xx yang berarti ganti baris PDU mode, sehingga mikrokontroller akan menghitung byte sampai no. HandPhone kemudian dicek apa benar no. Mobilephone user yang mengirim pesan, apabila benar langkah selanjutnya adalah cek isi SMS (dalam format PDU) apakah berisi perintah kontroling. Jika ya maka mikrokontroller akan menggerakkan motor DC sesuai dengan perintah. Namun apabila bukan no HandPhone user dan isi SMS bukan perintah kontroling maka proses akan selesai dan kembali pooling ke main program.

3.3.3 Pengaturan baud rate pada komunikasi serial
Dalam komunikasi serial ini mode serial yang digunakan adalah mode 1, dimana dengan mode serial ini kita bisa mengatur baud ratenya. Baud rate yang digunakan dalam komunikasi serial ini adalah 19200 bps. Penentuan baud rate sangat bergantung pada crystal yang kita gunakan, crystal ini adalah sebagai oscillator. Crystal yang digunakan adalah 11,0592 MHz. Pada mode ini pengaturan baud rate menggunakan Timer 1. Penghitungannya adalah sebagai berikut :
Dengan frekwensi oscillator sebesar 11,0592 MHz, TH1 (Timer 1) adalah 253 atau dalam format heksa 0FDH.

3.3.4 Code vision AVR
CodeVisionAVR merupakan software C- cross compiler, dimana program dapat ditulis menggunakan bahasa-C. Dengan menggunakan pemrograman bahasa-C diharapkan waktu disain (deleloping time) akan menjadi lebih singkat. Setelah program dalam bahasa-C ditulis dan dilakukan kompilasi tidak terdapat kesalahan (error) maka proses download dapat dilakukan. Mikrokontroller AVR mendukung system download secara ISP (In-System Programming). Cara memulai project baru pada CodeVisionAVR adalah :
1. jalankan software CodeVisionAVR.
2. buatlah project baru. pilih file new. Pilih project lalu tekan tombol ok.
3. Kemudian muncul dialog apakah akan menggunakan CodeWizard AVR untuk mempermudah merancang kerangka program. Pilih YES. dengan portB.
4. Board yang digunakan menggunakan chip ATmega8535 dengan clock 4MHz, kemudian pilih tab Ports, secara default port merupakan pin input, lakukan setting untuk portDsebagai output, gunakan portA karena terhubung dengan port A.

DAFTAR PUSTAKA
Gottfried, Byron S., 1991. Pemrograman Dengan Basic. Edisi ketiga. Dialihbahasakan oleh Ir. Muchtar Darmawan Abdullah dan Ir. Jun Aswar. Jakarta: Erlangga.

Hardi,syam. 1983. Dasar – Dasar teknik Listrik Aliran Rata. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Joaldera. 2007. Mikrokontroller ATmega8535. (online), (http://duniaelektronika.blogspot.com diakses 10 Desember 2007).

Paul R., Crishtopher. 2000. Program Analisa dan Perbaikan Komputer. Jakarta: Gunung Agung.

Setiawan, Sulhan. 2006. Mudah dan Menyenangkan Belajar Mikrokontroler. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Winarno, Wing Wahyu. 2003. Teknologi Komputer Dalam Bisnis. Yogyakarta: Bagian penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Zakaria, Teddy Marcus dan Agus Prijono. 2006. Konsep dan Implementasi Struktur Data. Cetakan pertama. Bandung: Informatika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa berikan komentar anda!!!

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x