AMSTERDAM, KAMIS - Peristiwa kecelakaan pesawat Turkish Airlines masih menjadi mimpi buruk bagi para penumpang dan saksi mata musibah tersebut.
"Pesawat seperti tergelincir di lumpur sebelum berhenti. Para penumpang di dalam pesawat berebut untuk lari ke pintu darurat. Namun sebagian lainnya memilih kembali untuk menolong penumpang yang lain," kenang Robert Smit, satu di antara penumpang Turkish Air.
Sementara penumpang lainnya mengatakan, " Semua penumpang terdiam sekitar 10 detik, namun setelah itu saya mendengar tangisan dan teriakan histeris. Suasana begitu panik."
Penumpang selamat lainnya, Husyein Sumer mengatakan, kecelakaan itu terjadi hanya dalam hitungan detik. "Kami sudah siap siap akan mendarat. Namun tidak tahu apa yang akan terjadi," tuturnya.
"Semua penumpang panik dan itu terjadi sangat cepat," ujarnnya lagi.
Tuncer Mutluhan, penumpang pesawat yang selamat juga menuturkan bagaimana pesawat tiba tiba terhempas ke tanah saat akan mendarat.
"Kami berpikir akan segera mendarat. Saya pun tidak menyangka akan ada musibah itu. Namun pesawat seperti tidak punya tenaga dan jatuh. Setelah itu semuanya panik," ungkapnya.
Kesaksian juga disampaikan Jihad dan Hajar Alariachi, bintang televisi Dutch TV untuk program Meiden van Halal. "Ketika melihat keluar jendela, bumi terasa sangat dekat dan terjadi begitu cepat ke bawah. Namun laju pesawat terasa sangat lambat. Kemudian kami mendengar suara benturan yang sangat keras.
Kemudian kami seperti terlempar ke belakang karena ujung pesawat terlihat hampir tegak ke atas. Kami seperti terbentur sesuatu," ujar Jihad dengan kondisi masih berbaring di tempat tidur rumah sakit.
Sedangkan Alariachi mengingat kejadian itu sangat mengerikan. "Kami berusaha mencari pintu darurat. Kami sangat takut kalau pesawat akan meledak atau terbakar," ungkap Alariachi yang duduk di kursi bagian belakang.
Kesimpulan ekor pesawat yang lebih dulu menyentuh tanah dalam peristiwa itu juga dibenarkan koran lainnya. Karem Uzel, mengatakan, "Ekor pesawat lebih dulu menghantam tanah diikuti badan pesawat dan bagian kokpit."
Selain kesaksian para penumpang, peristiwa naas tersebut juga menjadi pengalaman tak terlupakan bagi saksi mata seperti Fred Van Wely (51). Saat kejadian ia tengah mengemudikan mobilnya dan melihat pesawat terbang sangat rendah. Pesawat juga terlihat seperti hendak berusaha naik kembali namun tidak bisa dan menabrak ruas jalan Haarlem menuju Amsterdam sektor A9 sebelum meluncur tak terkendali di tanah lapang.
"Pesawat seperti tidak punya daya lagi. Pesawat kemudian jatuh dan patah jadi tiga. Sementara mesin pesawat terlempar dari badan pesawat," ungkapnya.
Sementara jenazah kapten pilot Hasan Tahsin dan co pilot serta tiga kru Turkish Airlines telah berhasil diidentifikasi. John Nijhuis, Direktur Bandara Schipol mengatakan," Jenazah mereka kru pesawat masih di kokpit, dan mereka sudah meninggal. Kami minta maaf untuk mengatakan ini karena kami harus membiarkan mereka di sana untuk penyelidikan."
Sabtu, 28 Februari 2009
Turkish Airlines
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa berikan komentar anda!!!